Platform Sebagai Ekosistem Bisnis
World wide web (www) yang diinisiasi oleh Tim Berners-Lee, telah menjadi salah satu teknologi penting di abad 21. Web pertama diciptakan adalah Web 1.0, yang telah berkembang menjadi Web 2.0, Web 3.0, dan Web 4. 0. Web 1.0, yang juga disebut web tradisional, bertujuan untuk menyampaikan informasi. Web 2.0 di samping bertujuan untuk menyampaikan informasi (baca), pengguna juga dapat menuliskan pesan. Web ini juga bertujuan untuk membuka kesempatan kepada sesama pemakai untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi. Oleh karena itu disebutkan bahwa web ini berfokus pada orang. Web 3.0 berfokus kepada mesin yang mampu memahami informasi untuk kepentingan komputer (semantic dan meaningfull web) yang bertujuan melakukan agregasi informasi dan menawarkan pengalaman yang lebih produktif dan intuitif kepada pengguna. Sementara itu, sebagaimana dikatakan Murugesan (2010), Web 4.0 bertujuan untuk memaksimalkan potensi kecerdasan. Web 4.0 adalah satu agen (komputer) yang dapat berpikir, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan agen lain dalam suatu sistem mewakili kepentingan pemakai. Saat ini kita sedang berada di masa Web 4.0 itu.
Kemajuan teknologi yang sejalan dengan perkembangan Web 2.0 memungkinkan pengembangan platform untuk mempromosikan konten yang dihasilkan atau yang diproduksi oleh pengguna (user-generated content, biasa disingkat UGC) secara bersama dan bersifat kolaboratif. Contoh UGC yang diketahui adalah blog, wiki, ensiklopedia daring (Encyclopedia Britanica), dan konten-konten di era Web 1.0. Web 2.0 dengan beragam fitur pelengkap yang menggerakkan evolusi platform media sosial.
Kehadiran Web 2.0 membuka era baru platform karena beberapa alasan : (1) pergeseran dari aplikasi berbasis hak cipta menjadi sumber terbuka yang menyebar luas sebagai platform global dan melekat pada protokol internet. (2) evolusi dari perkembangan generasi terbaru web, yaitu dari web statis menjadi web dinamis. Web tidak hanya bersifat mandiri tetapi juga merupakan suatu platform yang menyediakan data dan layanan untuk memfasilitasi ekosistem baru sepenuhnya.
Oleh karena itu, bisnis dalam sistem ekonomi digital harus membangun platform, bukan hanya produk. Bisnis platform sudah berkembang di mana-mana seperti Taobao, Amazon Marketplace (ritel), Youtube, Forbes.com (media); Google, Baidu, Craiglist (iklan).; PayPal, Kickstar, Alipay (keuangan); Xbox, PlayStation (permainan); iOS, Android, Xiaomi (komputasi bergerak); SAP, Salesforce (perangkat lunak); Philips, Nest (peralatan rumah tangga); Airbnb, TripAdvisor (hospitality); Uber, Didi (transportasi); Coursera, Udemy (pendidikan); LinkedIn, Glassdoor (lapangan kerja); Upwork, Amazon Mechanical Turk (pekerja lepas); dan Kiva, DonorsChose (filantrofi). Platform merepresentasikan perubahan fundamental dalam cara bisnis berhubungan satu dengan lainnya, dari model bisnis linear menjadi model bisnis jaringan.
Mengembangkan platform bisnis tidak lagi memberatkan namun justru dapat menjadi aset yang mendatangkan pemasukan. Platform sebagai ekosistem, mendorong konsumen untuk berinteraksi menemukan kebutuhan produk atau jasa yang mereka cari. Sebaliknya, konsumen dapat berubah menjadi produsen dengan menawarkan produk atau jasa. Artinya, platform tidak hanya memberikan nilai untuk produk atau jasa yang diterima pasar, tetapi konsumen juga menyediakan nilai dari produk atau jasa yang mereka tawarkan. Saat ini kita tidak lagi berada dalam bisnis penciptaan perangkat lunak karena trend sedang bergerak menuju bisnis yang menggerakan interaksi sosial dan bisnis secara lebih efisien yang dimediasi perangkat lunak. Sistem yang memediasi interaksi tersebut mengikuti model bisnis platform, yang bercorak “memasangkan dan memakai (plug and play)” sehingga memudahkan pengguna saling terkoneksi dan perangkat yang terpasang memungkinkan semua yang terlibat berada dalam orkestrasi interaksi yang efisien (Choudary, 2015). Artinya, suatu perangkat ditambahkan ke dalam suatu sistem tanpa perlu melakukan konfigurasi ulang atau instalasi secara manual.
Trend ini menandai peralihan desain bisnis dari model pipa (pipe) ke model bisnis platform. Peralihan model bisnis tersebut menurut Choudary (2015), dapat terjadi melalui 3 kunci yaitu: (1) peralihan dari model linear konsumen kepada produsen menjadi model yang memberdayakan konsumen agar dapat juga menjadi produsen (prosumer); (2) peralihan dari keunggulan kompetitif sumber daya kepada ekosistem; dan (3) peralihan dari penciptaan nilai dari proses kepada interaksi. Model bisnis platform didorong oleh kemampuan mengorkestrasikan ekosistem yang terkoneksi secara global mulai dari produsen dan konsumen secara efisien dalam menciptakan nilai dan pertukaran. Model bisnis platform mampu mengungguli model bisnis sebelumnya karena skala platform lebih efisien. Platform menghilangkan fungsi penjaga gerbang (gatekeepers), platform juga mampu membuka sumber daya baru dalam penciptaan nilai dan penawaran. Platform memanfaatkan perangkat basis data untuk menciptakan umpan balik dalam komunitas. Selain itu, platform mengalihkan bisnis dari fungsi internal menjadi fungsi eksternal, dari marketing ke teknologi informasi menuju operasi ke strategi, yang keseluruhannya meningkatkan pemusatan kepada orang, sumber daya dan fungsi- fungsi yang berada di luar bisnis, melengkapi atau menggantikan semua yang bersumber dari dalam bisnis tradisional. Tipologi platform dapat dibagi atas platform transaksi, platform inovasi, platform integrasi, dan platform investasi.
Platform transaksi adalah teknologi, produk, atau layanan yang berperan sebagai perantara untuk menfasilitasi pertukaran atau transaksi antara pengguna, pembeli dan pemasok yang berbeda. Contoh platform transaksi; eBay, Yahoo, Netflix, Baidu, Uber, Airbnb, PayPal, Tencent, Snapchat, dan LinkedIn. Platform inovasi adalah teknologi, produk atau layanan yang menjadi fondasi paling atas dari perusahaan-perusahaan lain yang umumnya memiliki ikatan longgar satu sama lain dalam mengembangkan teknologi, produk dan layanan yang komplementer seperti SAP, Microsoft, Intel, Salesforce dan Oracle. Adapun platform integrasi adalah teknologi, produk atau layanan yang berfungsi sebagai platfom transaksi maupun platform inovasi. Kategori ini mencakup perusahaan seperti Apple, yang menyesuaikan kedua platform seperti App Store dan pengembang ekosistem pihak ketiga yang mendukung penciptaan konten pada platform seperti Apple, Google, Alibaba, Facebook, Amazon, dan Xiaomi. Sedangkan platform investasi terdiri atas perusahaan yang mengembangkan strategi portofolio platform dan bertindak sebagai perusahaan holding, platform aktif, atau keduanya seperti Softbank, Naspers, dan Priceline.
Kegagalan yang dialami oleh Blackberry adalah contoh kekalahan dalam persaingan ekosistem platform. Blackberry berpikir bahwa situasi bisnis baik-baik saja. Mereka memiliki konsumen yang loyal, produk inovatif yang direkayasa dengan baik, serta mendapat ulasan positif dari para kritikus. Lalu, pertumbuhan produk Blackberry tiba-tiba terganggu oleh perkembangan Apple dan Google. Blackberry kemudian mengambil langkah-langkah dengan memberikan harga yang lebih kompetitif, berinvestasi lebih banyak untuk produk baru, memperbaharui sistem operasi (OS), dan meningkatkan pemasaran. Ternyata langkah-langkah tersebut tidak mengubah keadaan dan tidak mampu menjawab masalah yang sebetulnya terjadi. Dalam catatan Tiwana (2014), masalah sebenarnya bukanlah pertarungan antara Blackberry dengan Apple, namun pertarungan antara ekosistem Blackberry dengan eksosistem Apple. Atau lebih tepatnya, pertarungan ekosistem Blackberry dengan ekosistem iOS Google dan Apple. Blackberry telah membangun produk yang bagus, namun tidak mengembangkan ekosistem pendukung. Akibatnya Blackberry tertimpa Red Queen Effect, atau ketidakmampuan beradaptasi secara cepat dengan lingkungan bisnis atau lingkungan teknologi...
*Diikhtisarkan dari pembahasan tentang Evolusi Teknologi dan Model Bisnis dalam buku Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan (2020), karya M Rahmat Yananda dan Ummi Salamah. Pembaca yang berminat membaca buku tersebut, dapat memesannya di sini:
https://tokopedia.link/lW52tQJgLcb
Comments
Post a Comment