8 Fitur Unik E-Commerce
1. Ubiquity. Fitur unik yang menjelaskan kehadiran e-commerce di mana saja, seperti rumah dan kantor, melalui perangkat seluler, di setiap waktu. Marketplace yang ditawarkan e-commerce telah melampaui batas pasar secara tradisional dan bukan lagi lokasi yang terikat pada waktu dan tempat tertentu. Marketplace, yang selama ini merupakan ruang fisik yang didatangi untuk bertransaksi, diperluas dengan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk berbelanja kapan saja, di mana saja. Marketplace bertransformasi menjadi marketspace yang melampaui ruang fisik. Marketspace diciptakan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan serta mengurangi biaya berbelanja.
2. Jangkauan global (global reach). Pemanfaatan teknologi memungkinkan aktivitas e-commerce melampaui batas negara, bahkan menjangkau seluruh penjuru dunia. Semua pihak yang terlibat dapat beraktivitas dengan nyaman dan murah. Peluang e- commerce sangat besar karena perkembangannya sejalan dengan perkembangan populasi daring dunia, sehingga perusahaan kecil skala lokal berpeluang menjangkau pasar nasional. Perdagangan dapat dilakukan melampaui batas-batas budaya dan negara tanpa hambatan. Marketspace memiliki potensi jutaan pelanggan dan jutaan bisnis di seluruh dunia.
3.Standar universal (universal standards). E-commerce bekerja dengan teknologi yang memiliki kesamaan standar secara universal. Teknologi yang digunakan bersifat umum, dan dengan demikian tidak mahal, serta bersifat global. Fitur ini otomatis menurunkan biaya bagi pedagang yang hendak memasuki pasar. Pada akhirnya, konsumen mendapatkan manfaat dengan penurunan biaya pencarian barang dan jasa.
4. Kekayaan (richness). E-commerce memunculkan pesan yang lebih kaya dengan memanfaatkan teknologi terbaru yang memiliki fitur pesan berupa video, audio, dan teks. Kemampuan e-commerce ini melampaui pesan pemasaran sebelumnya yang mengandalkan pers, radio, dan televisi. Pesan pemasaran e-commerce memanfaatkan video, audio dan teks yang terintegrasi ke dalam satu pesan pemasaran dan memberikan pengalaman melakukan konsumsi. Kekayaan fitur pesan-pesan pemasaran e-commerce memungkinkan penjualan barang dan jasa dengan fitur yang kompleks. Sebelumnya dibutuhkan tenaga penjual yang banyak untuk melakukan presentasi tatap muka demi menyasar khalayak yang luas.
5. Interaktivitas (interactivity). Teknologi yang digunakan mampu bekerja secara interaktif dengan pengguna dan memudahkan komunikasi dua arah. Ini berbeda dengan teknologi lama yang bersifat satu arah. Pelanggan dapat terlibat dalam dialog yang dinamis dan melakukan penyesuaian pengalaman yang bersifat perorangan. Selain itu, fitur ini juga mampu mendorong pelanggan berpartisipasi dalam proses memperkenalkan produk ke pasar. Pelanggan mendapatkan pengalaman yang serupa dengan pengalaman interaksi tatap muka. Fitur komen, forum komunitas, dan jaringan sosial dengan fungsi-fungsi bersama seperti tombol like dan share memudahkan pelanggan berinteraksi dengan pedagang dan pengguna lain.
6.Kepadatan informasi (information density). Teknologi yang dimanfaatkan oleh e-commerce secara cepat meningkatkan kepadatan informasi. Kepadatan tersebut adalah jumlah total dan kualitas informasi yang tersedia dan bersumber dari partisipan pasar, pelanggan dan pedagang. Biaya pemrosesan, penyimpanan, dan pengkomunikasian informasi turun secara drastis di satu sisi, sementara nilai keuangan, akurasi, dan waktu meningkat pesat. Informasi menjadi melimpah, murah, dan akurat. Kepadatan informasi menyebabkan berkurangnya informasi asimetri di antara partisipan, dan harga semakin transparan karena pelanggan dapat menemukan variasi harga. Bahkan pelanggan dapat memperkirakan harga aktual pedagang dari suatu produk. Berkurangnya asimetri dan semakin transparannya harga menyebabkan harga-harga semakin kompetitif. Hal ini tentu menguntungkan pelanggan. Pedagang diuntungkan karena dapat menemukan lebih banyak calon pelanggan dan melakukan segmentasi serta menetapkan harga yang sesuai.
7. Personalisasi atau kastomisasi (personalization/customization). Teknologi memungkinkan pesan disampaikan secara personal baik untuk perorangan maupun kelompok. Pesan pemasaran bersifat personal diikuti dengan kustomisasi produk dan jasa yang dapat dilakukan berdasarkan karakter individual pelanggan. Pedagang dapat menarget pelanggan berdasarkan nama, ketertarikan, dan riwayat pembelajaan di masa lalu. Berdasarkan target tersebut, pedagang dapat beriklan secara cepat dan akurat. Kastomisasi dilakukan mengikuti preferensi dan perilaku pelanggan di masa lalu.
8. Teknologi sosial (social technology). Media daring dan model bisnis baru memungkinkan pengguna secara mandiri menciptakan pesan dan mendistribusikannya. Langkah ini juga mendukung terciptanya jaringan sosial.
*Diikhtisarkan dari pembahasan tentang Platform E-Commerce dalam buku Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan (2020), karya M Rahmat Yananda dan Ummi Salamah. Pembaca yang berminat membaca buku tersebut, dapat memesannya di sini:
https://tokopedia.link/lW52tQJgLcb
Comments
Post a Comment